KORELASI PRODUCT MOMENT PEARSON || Materi SPSS
MAKALAH UJI KORELASI PEARSON

Disusun
Oleh :
1.
Anggraini
Dyta S (A11617536)
2.
Ani Pratiwi (A11617537)
3.
Annisa Mugi R (A11617538)
4.
Annisa Nur R (A11617539)
DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
POLTEKKES BHAKTI MULIA SUKOHARJO
2018
KORELASI PRODUCT MOMENT PEARSON
A.
Pengertian
Analisi Korelasi alat statistik yang dapat
digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linear antara satu variabel dengan
variabel lain. Perubahan niai variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya
namun dapat disebabkan oleh perubahan variabel lain yang memiliki hubungan
dengan variabel tersebut. Untuk itu diperlukan alat analisis yang dapat membuat
perkiraan perubahan pada nilai variabel tersebut.
Korelasi product moment pearson, yang
merupakan parametrik, akan menghasilkan koefisien yang berfungsi untuk mengukur
kekuatan hubungan linier antara dua variabel. Jika hubungan dua variabel tidak
linier, maka koefisien korelasi pearson tersebut tidak mencerminkan kekuatan
hubungan dua variabel yang sedang diteliti, meski kedua variabel mempunyai
hubunga kuat. Simbol untuk korelasi pearson adalah p jika diukur dalam populasi dan r jika diukur dalam sampel.
B.
Persyaratan Data dan Asumsi Penggunaan Korelasi Pearson
Data yang digunakan dalam korelasi pearson
sebaiknya memenuhi persyaratan-persyaratan berikut :
1.
Setidak-tidaknya berskala
interval
2.
Variabel X dan Y harus bersifat independen satu dengan
lainnya
3.
Variabel harus berupa variabel kuantitatif simetris
Sedangkan, asumsi dalam korelasi pearson, diantaranya :
1.
Terdapat hubungan linier antara
X dan Y
2.
Data berdistribusi normal
3.
Variabel X dan Y simetris
4.
Variabel X tidak berfungsi
sebagai variabel bebas dan Y sebagai variabel tergantung
5.
Varian kedua variable sama
C.
Konsep Dasar Analisi Korelasi
1.
Adanya perubahan sebuah variabel
disebabakan atau akan diikuti dengan perubahan variabel lain
2.
Berapa besar koefisien
perubahan tersebut ?
a.
Dinyatakan dalam koefisian
korelasi (r)
b.
Semakin besar koefisien
korelasi, semakin besar keterkaitan perubahan suatu variabel dengan variabel
lain
D.
Sifat Korelasi Pearson
1.
Sangat lemah : 0.00 – 0.199
2.
Lemah : 0.20 – 0.399
3.
Cukup : 0.40 – 0.599
4.
Kuat : 0.60 – 0.799
5.
Sangat kuat : 0.80 – 1
E.
Arah Hubungan Korelasi Pearson
1.
Korelasi positif
Jika arah hubungannya searah
2.
Korelasi negatif
Jika arah hubungannya berlawanan arah
3.
Korelasi nihil
Jika perubahan kadang searah tapi kadang berlawanan arah
F.
Interpretasi Hasil Korelasi Pearson
1.
Melihat sig /
kriteria hipotesis
a.
Apabila nilai
Sig. < 0,05. Maka ada korelasi yang signifikan (H1 Diterima)
b.
Apabila nilai
Sig. > 0,05. Maka tidak ada korelasi yang signifikan (H0 Diterima)
2.
Berdasarkan
tanda (*) yang diberikan SPSS
Signifikan
tidaknya korelasi dua variabel dapat juga dilihat dari adanya tanda (*) pada
pasangan data yang dikorelasikan pada proses perhitungan di atas.
G.
Cara SPSS Uji Korelasi Pearson
1.
Buka program
SPSS, klik variable view
Selanjutnya
pada bagian name tuliskan tab dan pendptn dan pada decimals ubah semua menjadi 0, pada bagian label tuliskan tabungan dan pendapatan
2.
Setelah itu,
klik data view, dan masukkan data
tabunan dan pedapatan
3.
Selanjutnya,
dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze,
klik Correlate, dan klik Bivariate
4.
Muncul kotak
dialog dengan nama Bivariate
Correlations. Masukkan variabel tabungan (tab) dan pendapatan (pendptn) pada kolom Correlation Coefisicient, pilih Pearson, lalu untuk kolom Test Of Significant, pilih Two-Tailed, dan centang pada Flag Significant, terakhir klik OK untuk mengakhiri perintah
H.
Cara Manual Mengolah Korelasi
Korelasi sederhana yang sering digunakan adalah
korelasi product moment (pearson), bermanfaat untuk menghasilkan matrik
korelasi pasangan antar dua variabel dan data yang digunakan adalah data
interval atau rasio.
Kasus :
Dilakuakan survei di kota Pekalongan terhadap 10 keluarga untuk
meneliti apakah ada korelasi antara pendapatan dan jumlah tabungan
Pemecahan kasus :
1.
Judul
Hubungan antara pendapatan dan tabungan masyarakat di kota
Pekalongan
2.
Perumusan Masalah
Apakah terdapat korelasi positif antara pendapatan dan tabungan
masyarakat kota Pekalongan ?
3.
Hipotesis
Terdapat hubungan antara pendapatan dan tabungan masyarakat
4.
Kriteria penerimaan hipotesis
Ho : tidak terdapat korelasi antara tabungan
dengan pendapatan masyarakat kota Pekalongan
Hi
: terdapat korelasi antara
tabungan dengan pendapatan masyarakat kota Pekalongan
5.
Data yang terkumpul
Tabungan
|
Pendapatan
|
2
|
10
|
4
|
20
|
5
|
40
|
6
|
55
|
7
|
60
|
8
|
75
|
9
|
80
|
7
|
70
|
9
|
81
|
10
|
85
|
6.
Penyelesaian secara manual
No
|
Tabungan (X)
|
Pendapatan (Y)
|
X2
|
Y2
|
XY
|
1
|
2
|
10
|
4
|
100
|
20
|
2
|
4
|
20
|
16
|
400
|
80
|
3
|
5
|
40
|
25
|
1600
|
200
|
4
|
6
|
55
|
36
|
3025
|
330
|
5
|
7
|
60
|
49
|
3600
|
420
|
6
|
8
|
75
|
64
|
5625
|
600
|
7
|
9
|
80
|
81
|
6400
|
720
|
8
|
7
|
70
|
49
|
4900
|
490
|
9
|
9
|
81
|
81
|
6561
|
729
|
10
|
10
|
85
|
100
|
7225
|
850
|
Jml
|
67
|
576
|
505
|
39.436
|
4.439
|
RUMUS :
rxy = 

= 

= 

= 

= 

=

= 0,97850967
Komentar
Posting Komentar